Permudah Kaum Disabilitas Beribadah Melalui Program Masjid Ramah Disabilitas
A
A
A
JAKARTA - Berupaya menunjukkan keberpihakannya kepada para penyandang disabilitas untuk beribadah ke masjid, brand So Nice dan Thisable Enterprise menghadirkan konsep dan program Masjid Ramah Disabilitas. Program tersebut ingin menghadirkan kesetaraan dalam beribadah di bulan Ramadhan ini. Selain itu, program tersebut juga bertujuan menciptakan lingkungan inklusi di sekitar masjid.
Dalam Ramadhan ini, program Masjid Ramah Disabilitas dilakukan di tiga tempat, yakni Masjid Jami An Ni'mah, Pondok Labu, Jakarta Selatan pada 18 Mei, sehari kemudian di Masjid Al Mukarromah, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, terakhir di Masjid El-Syifa, Ciganjur, Jakarta Selatan pada 27 Mei.
Kaum penyandang disabilitas kerap kali mengalami kesulitan ketika hendak beribadah ke masjid, seperti tidak adanya akses ramp yang membuat mereka sangat jarang ke masjid. Bahkan, beberapa bulan lalu, sempat terjadi juga kondisi yang memprihatinkan, mereka diusir dari masjid sebab kursi roda mereka dianggap kotor. Insiden itu pun sempat viral dan mendapatkan kecaman dari banyak pihak.
Bukan itu saja, kaum disabilitas tuna rungu yang memiliki kekurangan dalam pendengaran, mereka tidak pernah mendengar dan memaknai kumandang suara panggilan sholat atau adzan.
Beranjak dari sejumlah permasalahan tersebut, program Masjid Ramah Disabilitas pun menjadi bentuk inisiasi awal dan mengajak DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) untuk ikut bersama menciptakan lingkungan inklusi di lingkungan Masjid. "Program ini menjadi pionir bagi kami untuk terus berusaha menciptakan lingkungan yang inklusi dan ramah, terlebih di bulan Ramadhan ini," kata Marketing Manager So Nice, M. Reza Rizali dalam keterangannya kepada SINDO, Selasa (28/5).
"Masjid yang menjadi pilihan program kami, dikarenakan masjid yang selalu digunakan beribadah oleh teman-teman disabilitas. Semoga dengan terciptanya program ini, dapat memudahkan teman disabilitas untuk selalu dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," lanjut Reza Rizali.
Senada dengan Reza Rizali, CEO Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, yang juga tunarungu, memiliki harapan yang sama. "Masjid yang ramah disabilitas tentunya menjadi harapan bagi kami sebagai penyandang disabilitas," tandasnya.
"Bukan hal yang tidak mungkin untuk kita bisa menciptakan hal tersebut. Saya sangat bersyukur Thisable Enterprise dapat bekerjasama dengan So Nice untuk merealisasikan hal ini. Harapan saya, semoga program ini juga bisa berkembang di daerah-daerah," ujar Angkie dengan penuh harap.
Dengan melakukan kerjasama yang panjang untuk pemberdayaan disabilitas, So Nice dan Thisable Enterprise berharap program ini bisa berlangsung selamanya. Lewat tagline #masjiduntuksemua, mereka mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi menyukseskan program tersebut.
Dalam Ramadhan ini, program Masjid Ramah Disabilitas dilakukan di tiga tempat, yakni Masjid Jami An Ni'mah, Pondok Labu, Jakarta Selatan pada 18 Mei, sehari kemudian di Masjid Al Mukarromah, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, terakhir di Masjid El-Syifa, Ciganjur, Jakarta Selatan pada 27 Mei.
Kaum penyandang disabilitas kerap kali mengalami kesulitan ketika hendak beribadah ke masjid, seperti tidak adanya akses ramp yang membuat mereka sangat jarang ke masjid. Bahkan, beberapa bulan lalu, sempat terjadi juga kondisi yang memprihatinkan, mereka diusir dari masjid sebab kursi roda mereka dianggap kotor. Insiden itu pun sempat viral dan mendapatkan kecaman dari banyak pihak.
Bukan itu saja, kaum disabilitas tuna rungu yang memiliki kekurangan dalam pendengaran, mereka tidak pernah mendengar dan memaknai kumandang suara panggilan sholat atau adzan.
Beranjak dari sejumlah permasalahan tersebut, program Masjid Ramah Disabilitas pun menjadi bentuk inisiasi awal dan mengajak DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) untuk ikut bersama menciptakan lingkungan inklusi di lingkungan Masjid. "Program ini menjadi pionir bagi kami untuk terus berusaha menciptakan lingkungan yang inklusi dan ramah, terlebih di bulan Ramadhan ini," kata Marketing Manager So Nice, M. Reza Rizali dalam keterangannya kepada SINDO, Selasa (28/5).
"Masjid yang menjadi pilihan program kami, dikarenakan masjid yang selalu digunakan beribadah oleh teman-teman disabilitas. Semoga dengan terciptanya program ini, dapat memudahkan teman disabilitas untuk selalu dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," lanjut Reza Rizali.
Senada dengan Reza Rizali, CEO Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, yang juga tunarungu, memiliki harapan yang sama. "Masjid yang ramah disabilitas tentunya menjadi harapan bagi kami sebagai penyandang disabilitas," tandasnya.
"Bukan hal yang tidak mungkin untuk kita bisa menciptakan hal tersebut. Saya sangat bersyukur Thisable Enterprise dapat bekerjasama dengan So Nice untuk merealisasikan hal ini. Harapan saya, semoga program ini juga bisa berkembang di daerah-daerah," ujar Angkie dengan penuh harap.
Dengan melakukan kerjasama yang panjang untuk pemberdayaan disabilitas, So Nice dan Thisable Enterprise berharap program ini bisa berlangsung selamanya. Lewat tagline #masjiduntuksemua, mereka mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi menyukseskan program tersebut.
(nug)